Hubungan Usia dengan Peningkatan Status Gizi Anak Stunting
Keywords:
balita, sosial ekonomi, stuntingAbstract
Stunting merupakan penggambaran dari status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa
pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan
terjadinya stunting pada balitaseperti karakteristik balita maupun faktor sosial ekonomi. Tujuan
dari penelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada
balita. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain kasus kontrol
yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Danau Indah. Sampel yang diambil sebanyak 34
balita untuk masing-masing kelompok kasus maupun kontrol dengan teknik simple random
sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan Fisher Exact. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa panjangbadan lahir yang rendah (OR=4,091; CI=1,162-14,397), balita yang
tidak mendapatkan ASI Eksklusif (OR=4,643; CI=1,328-16,233), pendapatan keluarga yang
rendah (OR=3,250; CI=1,150-9,187), pendidikan ibu yang rendah (OR=3,378; CI=1,246-9,157),
dan pengetahuan gizi ibu yang kurang (OR=3,877; CI=1,410-10,658) merupakan faktor yang
berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Terdapat hubungan antara panjang badan lahir
balita, riwayat ASI eksklusif, pendapatan keluarga, pendidikan ibu dan pengetahuan gizi ibu
terhadap kejadian stunting pada balita. Perlunya program yang terintegrasi dan multisektoral
untuk meningkatkan pendapatan keluarga, pendidikan ibu, pengetahuan gizi ibu dan pemberian
ASI eksklusif untuk mengurangi kejadian stunting.