Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 1-5 Tahun
Abstract
Stunting yaitu suatu kejadian tinggi badan anak lebih pendek dari mada idealnya (normalnya). Stunting
bisa dilihat mulai usia 1 tahun pada anak dengan melihat tingginya normal atau tidak dengan usia seharusnya.
Stunting disebabkan akibat, nustrisi yang didapat pada saat di dalam kandungan kurang, pola hidup ibu pada saat
mengandung yang tidak baik, dan asupan nutrisi bayi balita yang diperoleh anak kurang optimal. Dampak pada
anak bisa perkembangan kognitif, motoric serta verbal pada anak sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak
tidak berjalan secara optimal. Selain itu akan terjadi peningkatan kejadian kesakitan dan kematian pada anak
postur tubuh yang tidak optimal pada saat anak dewasa nanti. Dari masalah tersebut maka peneliti tertari untuk
meneliti faktor penyebab yang berhubungan dengan kasus kejadian stunting yang dialami anak usia 1-5 tahun di
Kelurahan Siwalankerto Kota Surabaya.
Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan jenis kuatitatif menggunakan case control
desain. Populasi seluruh anak usia 1-5 tahun yaitu 80 anak, dengan teknik pengambilan sampel total sampling
yaitu 40 sampel kasus dan 40 sampel kontrol. Inatrumen penelitian kuesioner dan KMS Dengan menggunakan uji
analisis Chi Square.
Hasil penelitian menunjukan hasil terdapat hubungan dari berbagai faktor 1) riwayat BBLR (p=0,000), 2)
riwayat pemberian ASI (p=0,00), 3) riwayat MP-ASI (p=0,000), 4) usia ibu pada saat hamil (0,001), 5) usia
kehamilan ibu (p=0,000), 6) tinggi badan ibu (p=0,000), 7) tinggi badan ayah (p=0,000), 8) gizi ibu hami (p=0,00).
Kesimpulan pada penelitian ini ada hubungan faktor-faktor penyebab kejadia setanting pada anak usia
1-5 tahun. Di wilayah kerja Puskesmas Siwalankerto Kota Surabaya
Penulis yang menerbitkan pada Jurnal Antara Kebidanan telah menyetujui persyaratan berikut: 1. Semua artikel yang diterbitkan pada Jurnal Antara Kebidanan (Jurnal Ilmiah Kebidanan) dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons (CC BY-SA 4.0), yang mengizinkan siapa pun untuk menyalin, mengubah, atau mendistribusikan kembali artikel untuk tujuan yang sah dalam media apa pun, termasuk secara komersial, selama kredit yang sesuai diberikan kepada penulis asli. Selanjutnya pihak Jurnal Antara Kebidanan diakui sebagai penerbit aslinya, dan tautan ke lisensi diberikan. Perubahan juga harus ditunjukkan. 2. Baik hak cipta dan hak penerbitan pada artikel dipegang oleh masing-masing penulisnya, tanpa batasan. Namun, lisensi noneksklusif diberikan kepada pihak Jurnal Antara Kebidanan untuk mempublikasikan artikel dan mengidentifikasi dirinya sebagai penerbit aslinya. 3. Dengan mengirimkan artikel ke Jurnal Antara Kebidanan, penulis menyatakan bahwa pihak ketiga mana pun dapat menggunakan artikel mereka sejauh diizinkan oleh lisensi CC BY -SA 4.0, jika artikel mereka dipublikasikan.