HUBUNGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DENGAN PEMAKAIAN SUNTIKAN DEPO PROGESTIN DI PUSKESMAS LAWAWOI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
Abstract
Efek samping kontrasepsi suntikan yang paling tinggi frekuensinya yaitu peningkatan berat badan.Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas.Hal ini jarang disebabkan oleh progesterone dosis rendah tetapi mungkin menjadi masalah bagi sebagian kecil pemakai kontrasepsi suntikan, pertambahan ringan sebesar 1 – 2 kg sering terjadi kemudian menjadi stabil, tetapi sejumlah kecil wanita terus mengalami pertambahan berat badan selama mereka memakai metode tersebut.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan Peningkatan Berat Badan Dengan Pemakaian Suntikan Depo Progestin di Puskesmas Lawawoi Kabupaten Sidenreng Rappang.
Penelitian ini termaksud jenis penelitian survei analitik (Observasional) dengan pendekatan Cross Sectional Study yang dilaksanakan pada tanggal 08 s/d 31 Desember 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah adalah seluruh akseptor suntikan yang dilayani di Puskesmas Lawawoi dari bulan januari – oktober tahun 2021 sebanyak 1.454 orang, Sampel diambil dari data primer akseptor KB dari 42 akseptor depo progestin dengan menggunakan Acchidental Sampling dan diuji dengan menggunakan Uji-T
Hasil analisis bivariat menenjukkan bahwa dari 42 responden yang terdiri dari 32 orang ( 76,19% ) yang mengalami peningkatan berat badan sedangkan yang tidak mengalami peningkatan berat badan sebanyak 10 orang ( 23,81 % ). Berdasarkan hasil analisis Uji T diperoleh ρ = 0,000 < α = 0,05, ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian ada pengaruh antara peningkatan berat badan dengan pemakaian kontrasepsi suntikan depo progestin.
Kesimpulan bahwa kontrasepsi suntikan depo progestin mempengaruhi peningkatan berat badan. Oleh karena itu, disarankan perlunya memberikan KIE kepada calon akseptor tentang efek samping tersebut
Penulis yang menerbitkan pada Jurnal Antara Kebidanan telah menyetujui persyaratan berikut: 1. Semua artikel yang diterbitkan pada Jurnal Antara Kebidanan (Jurnal Ilmiah Kebidanan) dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons (CC BY-SA 4.0), yang mengizinkan siapa pun untuk menyalin, mengubah, atau mendistribusikan kembali artikel untuk tujuan yang sah dalam media apa pun, termasuk secara komersial, selama kredit yang sesuai diberikan kepada penulis asli. Selanjutnya pihak Jurnal Antara Kebidanan diakui sebagai penerbit aslinya, dan tautan ke lisensi diberikan. Perubahan juga harus ditunjukkan. 2. Baik hak cipta dan hak penerbitan pada artikel dipegang oleh masing-masing penulisnya, tanpa batasan. Namun, lisensi noneksklusif diberikan kepada pihak Jurnal Antara Kebidanan untuk mempublikasikan artikel dan mengidentifikasi dirinya sebagai penerbit aslinya. 3. Dengan mengirimkan artikel ke Jurnal Antara Kebidanan, penulis menyatakan bahwa pihak ketiga mana pun dapat menggunakan artikel mereka sejauh diizinkan oleh lisensi CC BY -SA 4.0, jika artikel mereka dipublikasikan.